Senin, 15 Februari 2016

Mulai Membaca Lagi


If you feel you’re stupid, read books. If you think you’re smart, read more books

 Dalam beberapa waktu terakhir saya larut menikmati waktu yang ada. Mumpung kuliah belum mulai, sepulang kantor bisa kemanapun sesuka hati, jika tidak tertahan di kantor. Beberapa minggu di Januari memang sedikit membuat saya tertahan di kantor lebih lama dari biasanya. Sepulang dari kantor saya mainlah, makan diluarlah, ketemu temenlah, atau bengong dimana dululah, dan sebagainya. Lalu sampai di kostan jam sudah menunjukan pukul 22.00, saya capek dan langsung tidur. Atau jika tidak keluar saya akan langsung pulang. Setelah mendarat di kostan dalam beberapa menit kemudian nempel kasur dan langsung tidur. Yang terjadi setelah apapun yang saya lakukan di lauran sana, sampai di kostan yang bisa saya lakukan nempelin badan ke kasur dan beberapa menit kemudian akan langsung tertidur. Payah pikir saya. Dan ini terjadi tidak dalam kurun satu dua hari satu minggu dua minggu bahkan dalam waktu 1 bulan, sepanjang Januari. Bahkan sampai hari ini, saat saya sadar hari ini hari kelima Februari.  Bagaimana waktu bisa berjalan begitu cepat. 

Saya merasa tidak bisa melakukan apapun di kostan. Ada yang salah dengan kamar saya sepertinya. Salah karena terlalu nyaman untuk tidur. Sehabis solat rebahan kemudian tidur padahal awalnya berencana untuk mengaji. Atau baru mulai mengaji baru dapat satu dua halaman sandaran kemudian tidur. Terbangun dan sadar jika tertidur toh kemudian saya melanjutkan tidur. Atau di malam hari saya biasanya memilih baca buku. Dan selalu gagal menyelesaikan karena saya mudah sekali tidur. Hingga yang paling parah kemarin saat perjalanan pulang. Sebelumnya saya membeli buku, untuk referensi mengisi sharing yang saya rencanakan dapat saya selesaikan dalam satu hari. Nyatanya bukunya tidak sama sekali saya baca hingga sharing berakhir. Baru saya baca setelahnya dan tidak selesai. 

Saya merasa waktu saya habis tidak jelas juntrungannya untuk apa, berlalu begitu saya. Saya merasa kosong karena hampir sangat sedikit asupan yang masuk. Selama Januari saya hanya menyelesaikan dua buku. Buku pertama The Alpha Girl's Guide karangan Henry Manampiring, dan buku kedua Genap karangan Nazrul Anwar. Sudah hanya dua buku itu. Padahal stock bacaannya saya banyak, setidaknya lebih dari 6 buku yang belum saya baca, entah buku sendiri, buku pinjaman, hingga buku pemberian. Mulai dari genre buku yang lucu, sedikit serius, serius hingga serius sekali. Semuanya rapi tertumpuk di pojokan kamar tidak tersentuh.

Kemudian saya sadar, saya harus membaca buku, terlepas dari bacaan internet dan bacaan media sosial yang setiap harinya juga jadi asupan saya. Sayangnya tidak ada yang bisa menggantikan buku. Setidaknya membaca membuat saya menyeimbangkan diri, seimbang antara asupan masuk dan yang keluar. Dan membaca membuat asupan saya sedikit lebih bergizi. Saya memutuskan untuk mulai membaca lagi sedikit demi sedikit, ditengah terpaan aktivitas yang ada. 20 menit di pagi hari dan 20 menit menjelang tidur. Nah, bacaan ini diluar baca Al-Quran dan baca buku berat yang berhubungan dengan kuliah dan pekerjaan.

Semoga istiqomah!
Semoga waktu tidak berakhir sia-sia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar