Rabu, 29 April 2015

Ngobis : Bisnis Hijab di Indonesia dengan Nela, Owner Melangit


Ngobis ini adalah singkatan dari ngobrol bisnis, agenda sharing dan diskusi seputar bisnis yang diinisiasi oleh teman-teman PengusahaKampus (di mana saya tergabung di dalamnya).
Agenda Ngobis kali ini, adalah Bisnis Hijab di Indonesia, dengan menghadirkan Mbak Nela, owner dari Melangit. Melangit ini adalah brand hijab yang diusung sejak tahun 2012 dengan tagline Support You to Syari. Saat ini, Melangit telah memasuki tahun ketiganya dan telah berbadan hukum PT Melangit Kreasi Semesta, dengan kantor pusat di Dago, Bandung.



Profil
Nela Indah Ermawati, lahir di Depok, 31 Mei 89. Sampai SMA, menetap di Depok, sempat kuliah di IPB jurusan PSP mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, FPIK. Berasal dari keluarga yang biasa saja. Ibu mengajar sebagai guru honorer di SD swasta, dan Bapak sejak dulu narik angkot, sempet buka bengkel motor kecil2an. Salah satu yang Mbak Nela sesali adalah tidak memulai bisnis sejak di kampus, padahal saat itu beliau memilki teman yang sudah mulai berbisnis seperti laundry, bimbel, hingga mengajar private.  

Awal Mula Melangit
Melangit lahir Oktober 2012, dengan ketiadaan pengalaman bisnis yang mumpuni dan hanya berbekal pengalaman di zaman SMA sewaktu mengurus organisasi di bagian kewirausahaan.  Setelah lulus dari IPB Nela sempat bekerja. Namun dirinya kurang cocok dengan SOP kantor dan waktu kerja, meskipun waktu kerjanya seperti kebanyakan kantor lain, dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Membayangkan menghabiskan waktu di kantor, kemudian berfikir bagaimana nasib anak-anaknya kelak, nasib keluarga jika Ibunya pergi demikian lama. Hingga akhirnya Nela memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaannnya. 

Saat itu kegalauan pun berlanjut ketika pertanyaan tentang esensi hidup seringkali menggema dalam pikiran. Untuk apa kita hidup? Untuk apa kita ada di dunia? Apa yang bisa dilakukan untuk manusia? Berulang kali terulang, pertanyaan-pertanaan di dalam pikiran terjadi pergulatan yang entah datang dari mana,sampai akhirnya Nela berazzam dalam diri, jika hidup harus bermanfaat, hidup harus berguna untuk  orang lain. Bukankah itu yang kelak akan kita tinggalkan ketika maut datang. 

Di saat momen-momen kegalauan dilanjut dengan prosesi hijrah kecil yang dilakukan Nela. Perbaikan-perbaikan diri. Hingga Nela merasa ingin kembali ke masa SMP, dengan jilbab tebal. Namun ia bingung mencari kemana karena saat itu masih sangat sedikit penjual jilbab tebal.

Dua tahun yang lalu, bisnis dunia hijab belum se hits saat ini. Mencari jilbab yang tebal masih susah. Justru menurut Nela lebih mudah saat ia masih SMP. Trend jilbab 2 tahun lalu adalah jilbab paris dengan aneka warna berbeda dengan 10-15 tahun lalu, ketika jilbab yg beredar adalah jilbab2 yg tebal.
Akhirnya Nela memutuskan untuk membuat jilbab sendiri, yang akhirnya kini menjadi cikal bakal Melangit.

Melangit berasal dari kata Me-Langit yang dalam bahasa Filipina berarti Surga, harapannya Melangit bisa membawa banyak orang untuk senantiasa mendekat pada surga. 

Perjalanan Melangit
Bisnis melangit awalnya hanya sesederhana jualan jilbab. Namun saat ini menjadi semakin kompleks, apalagi tuntutan secara perusahaan profesional. Sudah tidak bisa lagi main-main, sekedar jualan, atau kerjaan bisa ditunda-tunda. Sudah banyak pihak yang terlibat, dan bisnis juga merupakan amanah dari Allah. 

3 bulan pertama menjadi bulan yang cukup beraaa. Ditinggalkan partner, jalan sendiri, tapi life must go on. Semangat aja, selalu bertanya pada diri sendiri, hari ini mau apa? Seminggu ini apa yang mau dicapai? Sebulan ini targetnya apa? Dsb. Selama 6 bulan pertama uang sama sekali tidak dipakai, semuanya digunakan untuk memutar bisnis.

Seperti yang dikatakan Jim Collins di bukunya Good to Great, bukan masalah apapun bisnisnya, karena apapun bisnisnya bakalan bisa menjadi great company. 

Temukan masalah yang kita hadapi, pecahkan, dan kemudian kontemplasi, apakah org2 lain diseantero dunia memiliki permasalahan yg sama dengan kita?
Karena sejatinya bisnis adalah jawaban dari sebuah permasalahan. Jawaban kecil yang ber-impact pada dunia. The agent of change, Yeah, kita hadir untuk bermanfaat pada dunia, rahmatan lil alamin, menjawab secuil permasalahan dunia dan Allah berikan jalan lewat bisnis.

Untuk temen-temen yang baru mau berbisnis, atau sudah mulai jalan bisnisnya, pasti sudah merasakan, begitu beratnya saat mau memulai. Yeah, langkah paling berat adalah ketika memulai, tapi mempertahankan ritme langkah juga adalah tantangan tersendiri. Exit door bener2 selalu ada di depan mata. Pilihan godaan give up seringkali menyusup di dada. Tapi yakinlah, ketika kita akan menyerah, justru bisa jadi disitulah titik terdekat dg keberhasilan.

Mungkin kita bisa baca banyak buku, tapi learning by doing juga bener2 perlu, mungkin kita bisa berteman dan berguru dengan pengusaha-pengusaha sukses, tapi sungguh, yang bisa menaklukkan dan mengalahkan diri kita sendiri tiada org lain. Bisnis adalah perjalanan. Perjalanan untuk kebermanfaatan, perjalanan untuk kedewasaan. Karena hanya itu esensi keberadaan kita di dunia. Beribadah pada Allah, untuk meraih surga. 

Beberapa foto produk Melangit :




 
Melangit dibanding dengan Brang Hijab Lain
Melangit hadir dengan mengsung tagline Support You to syar'i sejak diawal kemunculannya. Sejak awal Melangit selalu mengusung kualitas foto yg mumpuni, tanpa memunculkan model yang aduhai. Berawal dari kekesalan Nela saat melihat model2 ciamik yg menampilkan suatu produk, tapi begitu kita rakyat jelata yang pake, jadinya biasa aja. Itu sebabnya foto-foto Melangit hingga saat ini tidak pernah menampilkan wajah cantik sang model. Yeah. pemikiran idealisnya, wajah wanita bukan barang komoditas.

Sistem Pemasaran Melangit
Menurutku Nela,  pemasaran perlu dilakukan dengan hati. Karena kita berjualan bukan hanya sekedar jualan. Ada sisi dakwah yang mesti didahulukan. Begitu menyentuh hati para wanita-wanita yg menjadi ladang dakwah skaligus calon konsumen, biasanya langsung menyebar. Apalagi wanita udah fitrahnya berbagi dan cerita. Jika ada produk bagus, suka dengan suatu produk, pasti langsung diceritakan temennya, tanpa sadar sudah menjadi pemasaran organik produk Melangit.

Strategi Promosi Bisnis Hijab
Fokus pada konsumen dan fokus pd diri kita. Kadang hal tersebut menjadi lebih penting daripada mesti fokus pada kompetitor. Yang perlu diingat, selagi masih sama-sama bisnis jilbab, seharusnya temenan sahabatan. Karena pada hakikat tujuannya masih sama. Untuk menegakkan syariat menutup aurat. Jadi kita sama sekali bukan lawan yg mesti saling adu jotos, tapi saling rangkul dan kolaborasi. Jika menggunakan  bahasanya majalah Marketer, ini jaman collaboration, bukan lg jamannya competition.

Saat ini Nela merasa belum memaksimalkan pemasaran. Website belum di handle serius, twitter jg hanya kultwit. Pemasaran Melangit  masih sangat organik, belum menggunakan teknik SEO atau apapu itu, selama ini hanya word of mouth saja. dari temen ke temen, dari hadiah ke hadiah.

Brand Produk
Brand merupakan salah satu unsur penting saat kita akan menjual sebuah produk. Produk tanpa brand akan cenderung menjadi komoditas dan berakhir di perang harga dan kuantitas. Walaupun tidak salah dengan ketiadakaan brand, namun ini biasanya ditujukan untuk produksi massal dengan harga yang relatif murah. Berbeda denga produk yang memiliki brand. ada 'value' yang membedakan dengan produk lain. ada 'rasa' yang berbeda untuk konsumen. Sebagai contoh, terdapat dua mobil yang sama persis kualitasnya, yang satu bermerk Mercedes dan satu lagi tanpa merek, dapat dipastikan harga jualnya akan jauh lebih tinggi untuk mobil dengan merk Mercedes. 

Menjalin Kerjasama dengan Rekanan Kerja
Menjalin kerjasama dengan rekanan kerja merupakan sesuai yang susah-susah gampang. Perlu dicoba, buat kesepakatan, bisa dengan perjanjian tertulis dengan pihak konveksi, untuk mengunci dan meminimalisir resiko kerugian. Sehingga terjadi kesalahan potong bahan, kesalahan jahit, dsb disepakati diawal. Kesalahan pihak lain jangan sampai kita yg menanggung akibatnya. 

Namun bekerjasama dengan orang lain juga berarti tumbuh bersama. Kita mulai dari sama-sama bukan apa-apa, jd saling menumbuhkan saling mendidik. Jangan habis manis sepah dibuang. Jika ada yg masih bisa diperbaiki, kasih tahu rekanan kita untuk memperbaiki. Namun jika yang terjadi adalah kesalahan fatal dan menyangkut kepercayaan, segera cari rekanan lain. Karena pasti masih sangat banyak rekanan lainnya. Jangan takut melangkah. Gagal itu lumrah, justru yg paling berbahaya adalah diam dalam kebimbangan tidak melakukan apa-apa.


Pesan untuk Memulai Bisnis

Bisnis yg baik, bisnis yg dijalankan. Jalanin saja, sempurnakan perlahan. Yang paling utama, catat semuanya. Pisahikan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, gaji diri sendiri agar tidak semena-mena menggunakan uang bisnis. 

Sekali lagi,  bisnis itu sebuah perjalanan menuju kebermanfaatan. Apapun yg terjadi, hrs tetap berjalan, selagi masih ada nafas kehidupan.

Wassalam.

*Materi Ngobis adalah hasil diskusi melalui whatsapp dengan Nela (owner Melangit) yang diselenggarakan oleh Pengusaha Kampus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar