Kamis, 28 Mei 2015

Mencari Arti

Ada yang menarik dari sesi tanya jawab kelas saya Jumat lalu, kelas perilaku keorganisasian. Materi pembahasan mengenai Struktur Organisasi, seputar apa saja elemen dalam sturktur organisasi, karakteristis sistem birokrasi, hingga struktur organisasi yang berlaku dalam sebuah perusahaan.

Pertanyaan datang dari salah satu teman saya, pegawai Dirjen Pajak, pertanyaannya begini :
" Bagaimana menumbuhkan semangat atau mengatasi demotivasi atas bentukan struktur organisasi yang menyebabkan pegawainya ditempatkan di tempat nun jauh, karena memang skala geografis organisasi yang sangat luas"

Kasus tersebut adalah kasus yang ditemui teman saya di lingkungan kerjanya dimana salah satu rekannya, pegawai DJP mendapatkan penempatan di KPP Pratama Tobelo (silahkan teman-teman googling), dari cerita teman saya diketahui bahwa untuk mencapai tempat kerjanya tersebut (dari Jakarta) diperlukan waktu, 3 jam Jakarta ke Ternate dengan pesawat, lanjut 1,5 jam kapal feri, dan dilanjut dengan perjalanan darat selama 3-4 jam. Jadi total perjalanan sekitar 7-9 jam udara-laut-dan darat. *gak kebayang*.

Hasil diskusi dikelas memberikan jawaban bahwa dari sudut pandang organisasi hal tersebut bukan merupakan hal yang salah, ditinjau dari jangkauan geografis yang memang luas, dan fungsi dari organisasi yang memang dibutuhkan hingga jarak terluarnya. Namun tantangan terbesarnya adalah bagaimana menjaga motivasi pegawai agar tidak menimbulkan demotivasi. Salah satu jawaban yang diajukan adalah dengan memberikan kepastian kapan pegawai tersebut akan dipindahkan lagi, ibaratnya dikeluarkan dari ring terluar, yang estimasi waktunya sekitar 2 hingga 4 tahun, organisasi perlu memastikan rolling pegawai secara teratur dan merata. Gampangnya kapan saya bisa keluar dari tempat nun jauh ini, dan pegawai dipaksa atau dijanjikan secara tidak langsung jika akan berada disana dalam kurun waktu tertentu dan kemudian akan dipindahkan. 

Pertanyaan tersebut membuat saya berpikir jauh. Pikiran ini membawa saya pada tulisan Pak Rhenald disini, dan juga pada tayangan Mata Najwa pada tanggal 20 Mei, sesi DARAH MUDA dimana menghadirkan berbagai anak muda dan peranannya. Saya sangat salut dengan orang-orang yang disebutkan baik dalam tulisan Pak Rhenal maupun Mata Najwa, mereka berkarya dan hidup, mereka bekerja dan berarti, memberikan makna pada pekerjaannya.
Mereka berkarya dan hidup, mereka bekerja dan berarti, memberikan makna pada pekerjaannya, pada apa yang mereka lakukan.
Kembali pada pertanyaan yang diajukan teman saya, lantas apa yang seharusnya organisasi lakukan agar pegawainya tidak demotivasi? Menurut saya perlu lebih dari upaya organisasi untuk menumbuhkan semangat pegawainya. Semangat dan motivasi terbaik adalah semangat yang datang dari dalam diri kita. Bagaimana sistem dalam sebuah organisasi yang akhirnya menumbuhkan motivasi internal pada pegawainya. Jawabannya adalah kesamaan visi dan kesamaan nilai. Visi dan nilai adalah hal terakhir yang mungkin bisa kita pegang saat kita mengalami kondisi terendah kita, dalam apapun, baik pekerjaan dsb. Namun berapa banyak pegawai yang akhirnya memiliki visi dan nilai yang sama dengan organisasinya? :D

Saya kemudian memikirkan apa yang saya cari dari pekerjaan saya? *very big question*. Saya sendiri dalam pekerjaan belum pernah mengalami apa yang dialami oleh pegawai DJP tersebut, ataupun orang-orang dalam tulisan Pak Rhenal dan Mata Najwa, saya belum se-struglle itu, belum banyak melewati ujian. Apa yang lantas kita cari? uang, ilmu, nilai, manfaat, jabatan, jaringan, akses, atau banyak atribut lainnya. Sampai sekarang pun saya belum menemukan jawabannya.
 Apa yang saya cari dari pekerjaan saya?
Tapi satu hal yang pasti, saya tahu apa yang ada dalam diri saya, apa yang ingin saya capai, walaupun masih abstrak. Sampai saat ini saya masih tetap mencari, terus mencari. Dan tidak boleh lelah atau menyerah.

Yosh. Mari terus mencari arti!

Ditulis di pojokan kubikel, sambil terus berkontemplasi.