Memutuskan
berjilbab bisa jadi adalah sebuah keputusan yang luar biasa. Namun tidak bagi
saya. Saya lahir dari keluarga muslim yang walaupun saat itu kedua orang tua
saya pun tidak mewajibkan saya berjilbab, dulu. Saya sedari kecil memakai
jilbab hanya sekedar pada acara-acara tertentu atau momen-momen tertentu, waktu
ngaji misalnya atau lebaran, atau pesantren kilat. Selebihnya saya tidak
berjilbab, asik dengan gaya saya yang tomboy saat itu. Dan Lita kecil pun beranjak remaja. Memasuki
SMP, Ibu pernah menanyakan ke saya “Mbak, kamu mau pake jilbab gak? Kalau mau
nanti seragamnya dipesankan untuk yang pake jilbab”. Karena memasuki SMP
berarti kita akan mendapat seragam baru, dan di sekolah memang sejak penerimaan
memberikan pilihan seragam pendek atau panjang (untuk berjilbab). Saya tidak
serius menanggapi pertanyaan Ibu waktu itu, dan hanya menjawab sekenanya “Ah,
enggak ah temen-temen juga gak pesen yang pake jilbab”. Alasan saya waktu itu
teman saya belum ada yang berjilbab.