Selasa, 22 September 2015

Resource Dependence dan Collaborative Network


Dalam keseharian ada yang kita sebut  sebagai hubungan (relationship) sebagai bentuk interaksi antar satu dengan yang lain. Hubungan ini juga yang terjadi dalam sebuah organisasi. Kelas saya semalam, membahas mengenai hubungan yang terjadi  antar organisasi (relationship between organization).
Salah satu yang terjadi atas hubungan antar organisasi adalah ketergantungan. Ada dua teori yang menjelaskan tentang ketergantungan yang terjadi antar organisasi yaitu resource dependence  dan collaborative network.

Senin, 22 Juni 2015

Memutuskan untuk Berjilbab

Memutuskan berjilbab bisa jadi adalah sebuah keputusan yang luar biasa. Namun tidak bagi saya. Saya lahir dari keluarga muslim yang walaupun saat itu kedua orang tua saya pun tidak mewajibkan saya berjilbab, dulu. Saya sedari kecil memakai jilbab hanya sekedar pada acara-acara tertentu atau momen-momen tertentu, waktu ngaji misalnya atau lebaran, atau pesantren kilat. Selebihnya saya tidak berjilbab, asik dengan gaya saya yang tomboy saat itu.  Dan Lita kecil pun beranjak remaja. Memasuki SMP, Ibu pernah menanyakan ke saya “Mbak, kamu mau pake jilbab gak? Kalau mau nanti seragamnya dipesankan untuk yang pake jilbab”. Karena memasuki SMP berarti kita akan mendapat seragam baru, dan di sekolah memang sejak penerimaan memberikan pilihan seragam pendek atau panjang (untuk berjilbab). Saya tidak serius menanggapi pertanyaan Ibu waktu itu, dan hanya menjawab sekenanya “Ah, enggak ah temen-temen juga gak pesen yang pake jilbab”. Alasan saya waktu itu teman saya belum ada yang berjilbab.
 

Kamis, 28 Mei 2015

Mencari Arti

Ada yang menarik dari sesi tanya jawab kelas saya Jumat lalu, kelas perilaku keorganisasian. Materi pembahasan mengenai Struktur Organisasi, seputar apa saja elemen dalam sturktur organisasi, karakteristis sistem birokrasi, hingga struktur organisasi yang berlaku dalam sebuah perusahaan.

Pertanyaan datang dari salah satu teman saya, pegawai Dirjen Pajak, pertanyaannya begini :
" Bagaimana menumbuhkan semangat atau mengatasi demotivasi atas bentukan struktur organisasi yang menyebabkan pegawainya ditempatkan di tempat nun jauh, karena memang skala geografis organisasi yang sangat luas"

Kasus tersebut adalah kasus yang ditemui teman saya di lingkungan kerjanya dimana salah satu rekannya, pegawai DJP mendapatkan penempatan di KPP Pratama Tobelo (silahkan teman-teman googling), dari cerita teman saya diketahui bahwa untuk mencapai tempat kerjanya tersebut (dari Jakarta) diperlukan waktu, 3 jam Jakarta ke Ternate dengan pesawat, lanjut 1,5 jam kapal feri, dan dilanjut dengan perjalanan darat selama 3-4 jam. Jadi total perjalanan sekitar 7-9 jam udara-laut-dan darat. *gak kebayang*.

Hasil diskusi dikelas memberikan jawaban bahwa dari sudut pandang organisasi hal tersebut bukan merupakan hal yang salah, ditinjau dari jangkauan geografis yang memang luas, dan fungsi dari organisasi yang memang dibutuhkan hingga jarak terluarnya. Namun tantangan terbesarnya adalah bagaimana menjaga motivasi pegawai agar tidak menimbulkan demotivasi. Salah satu jawaban yang diajukan adalah dengan memberikan kepastian kapan pegawai tersebut akan dipindahkan lagi, ibaratnya dikeluarkan dari ring terluar, yang estimasi waktunya sekitar 2 hingga 4 tahun, organisasi perlu memastikan rolling pegawai secara teratur dan merata. Gampangnya kapan saya bisa keluar dari tempat nun jauh ini, dan pegawai dipaksa atau dijanjikan secara tidak langsung jika akan berada disana dalam kurun waktu tertentu dan kemudian akan dipindahkan. 

Pertanyaan tersebut membuat saya berpikir jauh. Pikiran ini membawa saya pada tulisan Pak Rhenald disini, dan juga pada tayangan Mata Najwa pada tanggal 20 Mei, sesi DARAH MUDA dimana menghadirkan berbagai anak muda dan peranannya. Saya sangat salut dengan orang-orang yang disebutkan baik dalam tulisan Pak Rhenal maupun Mata Najwa, mereka berkarya dan hidup, mereka bekerja dan berarti, memberikan makna pada pekerjaannya.
Mereka berkarya dan hidup, mereka bekerja dan berarti, memberikan makna pada pekerjaannya, pada apa yang mereka lakukan.
Kembali pada pertanyaan yang diajukan teman saya, lantas apa yang seharusnya organisasi lakukan agar pegawainya tidak demotivasi? Menurut saya perlu lebih dari upaya organisasi untuk menumbuhkan semangat pegawainya. Semangat dan motivasi terbaik adalah semangat yang datang dari dalam diri kita. Bagaimana sistem dalam sebuah organisasi yang akhirnya menumbuhkan motivasi internal pada pegawainya. Jawabannya adalah kesamaan visi dan kesamaan nilai. Visi dan nilai adalah hal terakhir yang mungkin bisa kita pegang saat kita mengalami kondisi terendah kita, dalam apapun, baik pekerjaan dsb. Namun berapa banyak pegawai yang akhirnya memiliki visi dan nilai yang sama dengan organisasinya? :D

Saya kemudian memikirkan apa yang saya cari dari pekerjaan saya? *very big question*. Saya sendiri dalam pekerjaan belum pernah mengalami apa yang dialami oleh pegawai DJP tersebut, ataupun orang-orang dalam tulisan Pak Rhenal dan Mata Najwa, saya belum se-struglle itu, belum banyak melewati ujian. Apa yang lantas kita cari? uang, ilmu, nilai, manfaat, jabatan, jaringan, akses, atau banyak atribut lainnya. Sampai sekarang pun saya belum menemukan jawabannya.
 Apa yang saya cari dari pekerjaan saya?
Tapi satu hal yang pasti, saya tahu apa yang ada dalam diri saya, apa yang ingin saya capai, walaupun masih abstrak. Sampai saat ini saya masih tetap mencari, terus mencari. Dan tidak boleh lelah atau menyerah.

Yosh. Mari terus mencari arti!

Ditulis di pojokan kubikel, sambil terus berkontemplasi.

Kamis, 30 April 2015

GEOTOUR 2015 : Yoga On The Hills

This is first time doing yoga, and I can't say anything but AMAAZIIIING.

So please enjoy the photo.










GEOTOUR 2015 : Experiencing Gunung Padang

Tujuan utama dari GEOTOUR 2015 ini adalah Situs Megalitikum Gunung Padang. Situs Gunung Padang di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur, konon merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara.

Salah satu yang menarik dari perjalanan ini adalah adanya sesi sharing dengan Pak Budi, geolog dari ITB. Beliau menceritakan sejarah dan isu yang berkembang dari kemunculan gunung padang ini.

Pertanyaan pertama yang beliau lempar adalah gunung padang ini alam atau buatan? Saya berpikir keras menemukan jawaban pertanyaan ini. Jika alam, bentuk dan susunan gunung padang terlalu rapi, namun jika buatan siapakah yang membuatnya? Dengan lekatnya yang cukup tinggi.

Untuk mencapai gunung padang sendiri, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit berjalan kaki, dari titik terakhir akses kendaraan/parkiran. 15 menit jalan menuju pintu depan situs gunung padang dan 30 menit berjalan melewati tangga dari pintu depan menuju situs gunung padang. Jalan yang dilewati adalah jalanan berundak yang cukup curam dan tinggi saya aja ngos-ngosan, maklum tidak olahraga dulu sebelumnya. Tapi termasuk sedang dan dapat dilewati untuk pemula. Pada geotour ini saja terdapat sekitar 3 anak seusia sekolah dasar yang berhasil melewatinya, masa yang dewasa gak bisa?

Kembali ke pertanyaan dari Pak Budi, Gunung Padang alami atau buatan? 
Coba jika kita bayangkan sarang laba-laba, sarang lebah, berbentuk hexagonal dan rapi, dan ini alami. Bentuk alam yang juga rapi, lainnya ada di Irlandia, Giant Costway dan di US Guayung Ming atau Devis Tower.

Guayung Ming di US

Giant Costway di Irlandia

Ternyata begitu pula yang terjadi di Gunung Padang.
Pada tahun 2014 telah dilakukan Penelitian Tim Terpadu Riset Mandiri yang digawangi oleh TNI  dalam rangka pelestarian dan pengelolaan Situs Gunung Padang.

Hasil penelitian itu juga sudah dipublikasikan secara luas, bisa dilihat disini, atau untuk teman-teman yang penasaran bisa juga lihat diskusi kaskuser ini.

Terlepas dari apakah Gunung Padang alam atau buatan, kita sebagai anak Indonesia yang memiliki Situs Gunung Padang ini mari lestarikan dengan bijak!

Nah ini dia foto-foto keelokan Gunung Padang.













Rabu, 29 April 2015

Ngobis : Bisnis Hijab di Indonesia dengan Nela, Owner Melangit


Ngobis ini adalah singkatan dari ngobrol bisnis, agenda sharing dan diskusi seputar bisnis yang diinisiasi oleh teman-teman PengusahaKampus (di mana saya tergabung di dalamnya).
Agenda Ngobis kali ini, adalah Bisnis Hijab di Indonesia, dengan menghadirkan Mbak Nela, owner dari Melangit. Melangit ini adalah brand hijab yang diusung sejak tahun 2012 dengan tagline Support You to Syari. Saat ini, Melangit telah memasuki tahun ketiganya dan telah berbadan hukum PT Melangit Kreasi Semesta, dengan kantor pusat di Dago, Bandung.



Jumat, 17 April 2015

GEOTOUR 2015 : Destinasi Cianjur


Lama sekali rasanya sejak terakhir posting Maret lalu blog ini dibiarkan kosong melompong. Bukannya tidak ada ide tapi memang sedang sangat disibukan dengan berbagai tugas pekerjaan, kuliah dan kesibukan lainnya. Weekend pun selalu diisi dengan berbagai aktivitas entah berkeliaran kemana jadilah jarang nongkrong di depan laptop melakukan hal produktif, menulis.

Nah kali ini, saya mau menceritakan perjalanan saya bulan lalu, ke salah satu kota di Jawa Barat, Cianjur. Tepatnya 14 Maret 2015, saya dan teman saya, Kak Vanny, mengikuti salah satu trip yang diadakan oleh Black Trailers Community. Berawal dari postingan Kak Johar di instagramnya tentang acara ini. Saya langsung googling dan cari info tentang Black Trailers Community dan GEOTOUR-nya. Merasa tertarik saya langsung hubungi Kak Vanny. Dan dia langsung say "yes". Jadilah kami berdua mengikuti trip yang diselenggarakan Black Trailers Community ini.

Selasa, 03 Maret 2015

Kado dari Seorang Kakak

Beberapa waktu yang lalu saya berulang tahun. Sekarang usia saya tidak hanya berkepala 2 tapi juga berekor 1. Hal yang menggembirakan setiap ulang tahunmu datang adalah doa-doa yang diucapkan oleh orang-orang tersayang yang ada disekeliling kita. Itu pula yang terjadi di ulang tahun saya yang ke-21.

Dan hal spesial lainnya adalah sebait doa yang terangkai dalam tulisan dari seorang Kakak, yang saya kenal sejak tahun pertama saya berkuliah sebagai kakak tingkat di UISDP, yang kemudian menjadi teman satu kostan, teman satu Swayanaka, teman liqo, teman ngobrol, teman berantem, teman bully-bullyan, teman yang lebih dari sekedar teman.

Tulisan yang sangat manis. Aaaah, aku speechless kak!
Sungguh terima kasih untuk kado manis nya, terima kasih untuk persahabatan yang semoga tiada putus! Semoga Allah mempertemukan kita di Surga-Nya kelak! Amiin

Saya bersyukur bisa mengenalmu Kak. Semoga Allah limpahkan keberkahan yang tiada putus untuk mu yaa Kakaku!

Semoga kamu tiada lelah mengingatkanku yaa Kakak.Maklum adik kecilmu ini sepertinya belum juga jera. :D

Cheers,
Si kecil, Lita.


Salah satu kutipan yang saya paling suka dari kadonya.
 Ketika orang menanyakan umurmu, apa jawabanmu? Umurmu yang sebenarnya bukanlah jumlah tahun semenjak kelahiranmu, melainkan adalah apa yang kamu inginkan : Menjadi bijaksana seperti orang berumur 70, energik seperti orang berumur 20, atau polos seperti anak berumur 7 tahun? tapi yang paling penting dari itu semua adalah hitunglah tahun-tahun dimana kamu bersama Allah, mulai menjadi Muslim sejati, karena pada akhirnya, hanya itulah umurmu yang berarti nanti"
Kado lengkapnya bisa dibaca disini,


"

Selasa, 17 Februari 2015

Senyummu, Senyum Anak Indonesia







 All photo taken by Syahran Septian.
@Creative Camp "Aku dan Indonesiaku", Swayanaka Indonesia reg.Jakarta
17-18 January 2015 Bumi Perkemahan Cibubur

 

Kilas Balik 2014 (20 tahun)

Dalam beberapa jam kedepan usia saya akan segera bertambah, memasuki kepada dua dengan imbuhan angka satu dibelakangnya. Sedari pagi saya bangun bayangan 20 tahun yang sudah saya lewati muncul satu persatu, bagaimana masa kecil saya, hingga bagaimana saya menghabiskan usia 20 saya. Kalau ditanya bagaimana 20 mu? Usia 20 itu rasanya terlalu nano-nano. Ya, rame rasanya. Saya sendiri bingung menggambarkannya. Usia 20 kemarin atau bahkan hingga hari ini adalah masa-masa transisi saya, masa transisi dari dari mahasiswa jadi anak magang yang kemudian melewati probation dan akhirnya menjadi pegawai tetap, masa transisi dari full time student menjadi part time student and worker, masa transisi menyelesaikan kepengurusan yayasan, hingga masa transisi saya meninggalkan Depok dan memilih Kelapa Gading. 

Jika dirangkum 20 tahun atau mungkin 2014 adalah masa di mana, “Decision is never easy”. Tapi kata Patrick Star,Everything will be okay in the end. If it's not okay, it's not the end.” So 2014 is not the end, it’s a starting. Memulai banyak hal baru.
2014 adalah tahun yang sangat nano-nano, tahun yang luar biasa bagi saya. Tulisan ini akan menggambarkan cerita saya sepanjang 2014.